TIMES MALUT – Tarif speedboat tujuan Rum – Bastiong dari 15.000 rupiah naik menjadi 20.000 rupiah per orang.
Kenaikan tarif tersebut berdasarkan kesepakatan bersama antara penumpang dan para motoris.
Selain speedboat, tarif kapal kayu juga ikut naik, dimana penumpang kapal kayu naik sebesar 15.000 rupiah per orang dan barang bawaan berupa motor menjadi 35.000 rupiah.
Kenaikan tarif tersebut merupakan kesepakatan bersama antara penumpang dengan para motoris, pada saat aksi mogok yang dilakukan oleh motoris, pada Senin 20 Januari 2025 sekitar pukul 07:30 WIT pagi tadi.
Kesepakatan kenaikan tarif tersebut disaksikan oleh Kapolresta Tidore Kepulauan Kombes Pol Yury Nurhidayat, pada saat aksi mogok motoris di pelabuhan Rum.
Yunus salah satu motoris mengatakan bahwa aksi mogok tersebut dilakukan lantaran adanya kenaikan harga BBM jenis minyak tanah sebesar 10.000 rupiah per liter.
“Minyak tanah kan susah, torang dapat diantara Rp.10.000 – Rp11.000 ribu rupiah per liter,” ungkap Yunus.
Kata Yunus, aksi mogok yang dilakukan agar stok minyak di Kota Tidore Kepulauan tetap tersedia.
Yunus bilang, untuk mendapatkan minyak tanah, motoris harus mencari di Kota Ternate.
“Kenaikan tarik ini juga sesuai dengan harga minyak, pagi ini 20.000 rupiah,” jelasnya.
Yunus menegaskan, kenaikan tarif tersebut merupakan kesepakatan bersama yang disesuaikan dengan harga BBM jenis minyak tanah.
“Ini bukan pungli, ini sudah sesuai kesepakatan,” jelasnya.
Untuk diketahui, jumlah armada speedboat tujuan Rum – Bastiong tercatat sebanyak 103 unit dan 12 unit kapal kayu.
Dari jumlah armada tersebut kemudian dibagi per shif untuk melakukan pelayanan.
Hingga berita ini diterbitkan, aktivitas pelabuhan penyeberangan Rum sudah kembali normal.***
Tinggalkan Balasan