TIMES MALUT – Pasangan calon Gubernur dan Wakil Gubernur Maluku Utara nomor urut 4, Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe, tampil memukau dalam debat publik kedua yang digelar di Universitas Muhammadiyah Maluku Utara (UMMU), pada Selasa 19 November 2024 kemarin.
Sesi debat bertema kerusakan ekosistem akibat pertambangan, Sherly-Sarbin konkrit tawarkan solusi fokus pelestarian lingkungan keberlanjutan kehidupan masyarakat.
Sherly, sebagai calon gubernur perempuan pertama, menegaskan pelestarian lingkungan prioritas utama dalam kepemimpinannya jika terpilih menjadi Gubernur Maluku Utara.
Paparan Sherly kerusakan ekosistem akibat aktivitas pertambangan, di Teluk Weda dan Teluk Buli, harus dihentikan dan dicegah.
“Saya tidak ingin masa depan anak cucu dirusak oleh dampak pencemaran lingkungan akibat logam berat seperti nikel dan tembaga, serta deforestasi yang menyebabkan banjir dan hilangnya keanekaragaman hayati,” ungkap Sherly lugas.
Sherly soroti buruknya kualitas udara di sekitar wilayah tambang berdampak pada kesehatan masyarakat. “Polusi udara di sekitar tambang memprihatinkan. Harus ada langkah nyata perbaiki situasi ini,” tambahnya.
Kuasai materi, Sherly paparkan langkah strategis akan diambil menangani kerusakan lingkungan. Pertama, komitmen terapkan teknologi modern memantau kualitas udara di sekitar wilayah tambang. “Memasang alat canggih terintegrasi aplikasi, sehingga masyarakat dapat memantau langsung kualitas udara dan tingkat pencemaran di lingkungan mereka,” jelasnya.
Komitmen Sherly menekankan pentingnya reklamasi dan reboisasi di area terdampak tambang. “Kami memastikan reklamasi dilakukan secara bertanggung jawab, disertai upaya reboisasi berkelanjutan memulihkan ekosistem yang rusak,” ungkapnya.***
Komentar