TIMES MALUT – Debat publik perdana digelar Komisi Pemilihan Umum Maluku Utara di Tidore Kepulauan, Maluku Utara, pada Selasa, 12 November 2024 kemarin. Empat pasangan calon adu gagasan, dari strategi peningkatan sektor ekonomi hingga upaya pelestarian komunitas adat.
Pada debat tersebut, Sherly dan Sarbini tampil memukau dengan penuh kepercayaan diri, cerdas, dan tegas. Mereka mampu menguasai panggung debat dengan argumen yang lugas dan berbobot, membuktikan kesiapan mereka untuk memimpin Maluku Utara ke arah yang lebih baik.
Sherly, calon Gubernur, memulai debat dengan pemaparan visi misi yang jelas dan terarah. Ia menegaskan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan dengan mengutamakan pemberdayaan ekonomi lokal dan pengelolaan sumber daya alam secara bijaksana.
“Maluku Utara memiliki potensi luar biasa di sektor perikanan, pariwisata, dan pertanian. Kita perlu meningkatkan kualitas SDM kita untuk mengelola potensi ini dengan maksimal,” ujar Sherly dengan tegas.
Sherly tak hanya berbicara tentang potensi, tetapi juga tentang bagaimana menyelesaikan masalah konkret yang dihadapi masyarakat Maluku Utara. Dalam sesi tanya jawab, ia menjelaskan rencananya untuk meningkatkan infrastruktur, membuka lapangan kerja, serta mempermudah akses pendidikan dan kesehatan. Semua itu, menurutnya, akan mendukung terciptanya kesejahteraan yang merata bagi seluruh warga.
“Pembangunan yang kami tawarkan adalah pemerataan pembangunan yang merata, tidak hanya terfokus di kota besar, tetapi juga mencakup desa-desa yang sering terabaikan. Semua warga Maluku Utara berhak mendapatkan kesempatan yang sama,” tegas Sherly.
Sherly juga menyoroti pentingnya transparansi dan akuntabilitas dalam pemerintahan. Ia berkomitmen untuk membangun sistem pemerintahan yang bersih dari korupsi dan memprioritaskan pelayanan publik yang efisien. “Agar rakyat bisa merasakan manfaat dari pemerintahan, kita harus bekerja dengan hati dan menjaga amanah rakyat dengan penuh tanggung jawab,” tambah Sherly.
Ia bilang, pasangan Sherly – Sarbin berfokus pada pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan dan terintegrasi di Maluku Utara. Di bidang pemberdayaan, ia berjanji akan menghadirkan banyak pergelaran pariwisata tingkat nasional dan internasional setiap tahun ke Maluku Utara. Ia meyakini, hal tersebut dapat menggerakkan sektor ekonomi mikro.
Pada pelestarian adat, apabila terpilih nanti, Sherly-Sarbin akan memberikan bantuan anggaran dalam pengelolaan aset-aset empat kesultanan yang ada di Maluku Utara. Tidak hanya itu, tanah milik kesultanan akan diberdayakan agar dapat memberikan kesejahteraan bagi masyarakat di wilayah-wilayah adat.
“Pemberdayaan tanah-tanah adat akan dilakukan, bantuan anggaran juga akan diberikan agar kekayaan budaya tetap terjaga,” ujar Sherly.
Sementara itu, Sarbin Sehe calon wakil Gubernur yang mendampingi Sherly, juga tidak kalah cerdas dan tegas dalam menyampaikan pandangannya. Sarbini berbicara dengan lugas tentang pentingnya memperkuat sinergi antara pemerintah provinsi dan kabupaten/kota untuk mempercepat pembangunan di Maluku Utara.
“Untuk mewujudkan visi besar kita, saya akan memastikan adanya koordinasi yang kuat antara eksekutif dan legislatif di setiap tingkatan pemerintahan. Kita perlu bekerja secara sinergis agar setiap kebijakan yang diambil dapat dirasakan langsung oleh masyarakat,” ungkapnya.
Selain itu, Sarbin menekankan pentingnya melibatkan seluruh elemen masyarakat dalam proses perencanaan dan pengawasan pembangunan,” Masyarakat harus diberdayakan, dilibatkan dalam setiap keputusan yang menyangkut hidup mereka. Itu adalah prinsip dasar dari pemerintahan yang pro-rakyat,” katanya.
Sarbin juga menyoroti masalah pendidikan dan kesehatan, dua sektor yang menjadi perhatian utama pasangan ini. Ia mengusulkan program beasiswa bagi pelajar dan mahasiswa berprestasi serta peningkatan kualitas fasilitas kesehatan di seluruh wilayah Maluku Utara.
“Saya berkomitmen untuk memastikan bahwa setiap anak di Maluku Utara bisa mengenyam pendidikan yang layak, dan setiap warga bisa mendapatkan pelayanan kesehatan yang prima tanpa terkendala biaya,” tambah.
Debat berlangsung dengan suasana yang sangat dinamis, di mana Sherly dan Sarbin menunjukkan bahwa mereka memiliki kepemimpinan yang tidak hanya berbicara tentang janji, tetapi juga memiliki solusi konkret dan terukur. Pasangan ini menunjukkan sikap tegas dalam setiap pertanyaan, serta kemampuan untuk menjawab dengan cepat dan tepat, tanpa menghindari isu-isu sulit.
Pada akhir debat, Sherly menegaskan bahwa sebagai calon Gubernur, ia siap mengambil langkah konkret untuk mempercepat pembangunan daerah, membangun jaringan ekonomi yang lebih kuat, serta menciptakan lingkungan yang aman dan kondusif bagi semua lapisan masyarakat.
“Kita butuh kepemimpinan yang kuat dan inovatif untuk mengatasi tantangan Maluku Utara. Saya dan Sarbin memiliki komitmen untuk memberikan yang terbaik bagi rakyat, dengan kerja keras dan integritas yang tinggi,” ujarnya.***
Komentar