oleh

Visi Misi Sherly-Sarbin Paling Rasional, Warga Halteng Yakin Bangkit Berkeadilan

-Politik-354 views

TIMES MALUT – Animo masyarakat makin hari makin besar, saat pasangan Sherly Tjoanda dan Sarbin Sehe melanjutkan kampanye terbatas di Kabupaten Halmahera Tengah 31 Oktober sampai 1 November 2024.

Menurut Ketua Tim Koalisi Paslon nomor 4, Rahmi Husain di semua titik kampanye di Halmahera Tengah, meski terbatas namun kursi penuh, bahkan panitia kesulitan membendung besarnya jumlah massa yang hadir memberikan dukungan. Jadwal kampanye tersebar di beberapa titik Kecamatan dan Desa, seperti Patani, Patani Timir, Patani Utara dan Patani Barat, dan seluruh Kecamatan Weda.

“Halteng luar biasa antusia warga, kami rasakan saat kampanye terbatas dari titik desa satu ke desa lainya, tumpah ruah, kursi penuh, banyak berdiri, saking dong cinta Sherly Sarbin, dan itu lahir dari kesadaran warga halteng untuk memilih pemimpin bisa membawa dan memikul harapan mereka yaitu Serly Sarbin,” ujar Rahmi.

Rahmi bilang, hampir seluruh Kecamatan dan Desa yang dikunjungi, Paslon nomor urut 4 smenyampaikan pemamaran visi dan misi, serta 9 program prioritas seperti kesehatan, pendidikan, pemberdayaan perempuan, animo, ekspresi wajah warga pemilih di Halmahera Tengah, tersenyum bahagia.

“Seperti di Desa Batu Dua Patani Utara, Lelilef, Sawai, Weda Tengah, tim kampanye dan paslon wagub Sarbin Sehe, disambut akrab, teriakan warga memeriahkan suasana kampanye terbatas,” ungkap Rahmi Ketua Tim Koalisi.

Selain itu, juru bicara Paslon nomor 4 Nurlaela Syarif mengatakan, dari hasil analisa media center mabes 04 terhadap kampanye terbatas di wilayah Halmahera Tengah, warga masyarakat tampaknya memahami dan menerima seluruh program priositas Sherly Sarbin, karena lebih rasional dapat direalisasikan begitu memimpin. Seperti prioritas kesehatan, dimana Sherly Sarbin akan memprioritaskan di 10 Kabupaten/Kota di Maluku Utara akses dan fasilitas kesehatan yang layak dan berkeadilan.

“Sherly punya pengalaman berharga soal kesehatan karena ini realitas yang dia alami waktu kejadian musibah speed boat bela 72 ketika di bobong Kabupaten Pulau Taliabu, salah satu penyebab pelayanan korban speed boat bela 72 adalah karena ketersediaan fasilitas kesehatan (faskes) tidak memadai. Kondisi ini jadi pelajaran berharga Sherly perempuan pertama Gubernur nanti, pintar merasa kejadian dialami sampai mendiang Benny laos suaminya meninggal, padahal sedang berjuang hak-hak warga Maluku Utara,” tutup Jubir.***

Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *