TIMES MALUT – Kampanye di Ibu Kota Kecamatan Obi Selatan di Desa Wayaloar, Benny Laos mengenang masa lalu keluarganya dengan penuh emosional.
Benny meneteskan air mata saat menceritakan perjuangan ibunya, yang dahulu tinggal dan bekerja sebagai penjahit dan jualan kue di Wayaloar. Sementara sang bapak, hanya memiliki toko kecil.
Kata Benny, selama tinggal di Wayaloar, sang ibu mengandungnya selama delapan bulan. Namun calon Gubernurn Maluku Utara nomor urut 4 itu, tak dilahirkan di Desa Wayaloar, melainkan di Ternate.
“Waktu ibu saya mengandung saya 8 bulan, ibu saya saat itu tinggal di Wayaloar. Namun saya tidak lahir di Wayaloar karena ibu saya sempat dilarikan ke Ternate untuk mendapatkan penanganan yang intensif. Makanya saya lahir di Ternate. Waktu itu kalau mama saya tidak sakit, pasti saya lahir di Wayaloar,” cerita Benny.
“Saya membayangkan kehidupan mama saya begitu susah dulu di sini. Makanya saya tidak pernah lupa dari mana saya berasal,” timpal Benny dengan raut wajah sedih.
Dari kisah perjuangan sang ibu, Benny berjanji jika terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara, ia akan memperhatikan persoalan perempuan, seperti pemberian tunjangan bagi ibu lansia, hamil dan menyusui. Selain itu, terkait kesehatan dan pendidikan gratis juga masuk dalam perhatian utamanya.
“Saya ini orang kampung sini (Wayaloar), dan saya juga berawal dari orang yang hidup susah, makanya saya tidak bisa lihat ibu-ibu susah, jadi teringat ibu saya,” tegas Benny, seperti dikutip dari tandaseru.com, Minggu, 6 Oktober 2024.
Setelah satu jam menyampaikan orasi politik dan menjabarkan 9 program Benny-Sarbin, pemilik Hotel Bela Ternate itu berjanji akan kembali ke Wayaloar setelah terpilih sebagai Gubernur Maluku Utara.
Sekadar diketahui, seusai berkampanye, Benny menyempatkan diri menyambangi salah satu rumah di Wayaloar yang dulu pernah ditempati kedua orang tuanya untuk mengenang masa lalu.***
Komentar