TIMES MALUT – Dalam rangka memperingati hari jadinya yang ke-8, Sekolah Sepak Bola (SSB) Bintang Timur akan menggelar Festival Sepak Bola Usia Dini. Ajang ini bukan sekadar turnamen, melainkan juga momentum penting bagi pembinaan sekaligus kebangkitan generasi muda sepak bola di Kota Tidore Kepulauan.

SSB Bintang Timur di dirikan pada 04 November 2017, namun sempat mengalami masa vakum kurang lebih enam tahun. Kini, dengan semangat baru, SSB Bintang Timur kembali aktif dan siap melanjutkan komitmen pembinaan. Festival ini pun digelar sebagai bentuk syukur atas perjalanan panjang yang penuh tantangan, sekaligus penanda kebangkitan.

Festival akan berlangsung di Lapangan Dowora, dengan kick off dimulai pada 30 Oktober 2025. Turnamen ini terbuka bagi pemain muda dari kelompok usia U-9 (kelahiran 2016), U-10 (kelahiran 2015), U-11 (kelahiran 2014), hingga U-12 (kelahiran 2013). Pendaftaran dibuka pada 01–20 Oktober 2025, dilanjutkan dengan technical meeting pada 26 Oktober 2025. Setiap tim wajib menyerahkan fotokopi Kartu Keluarga (KK) dan Akta Kelahiran sebagai syarat keikutsertaan. Biaya pendaftaran ditetapkan sebesar Rp500.000 per tim, dengan kuota maksimal 24 tim per kategori usia.

Ketua SSB Bintang Timur, Ali Muhammad, menegaskan bahwa festival ini digelar untuk memperingati Anniversary ke-8 SSB Bintang Timur, sekaligus menjadi panggung kebangkitan setelah vakum cukup lama.

“Festival ini adalah bentuk rasa syukur atas perjalanan SSB Bintang Timur sejak berdiri pada 04 November 2017. Meski sempat vakum kurang lebih enam tahun, kami kembali dengan semangat baru untuk membina anak-anak di Tidore,” ungkapnya.

Ia menambahkan, festival ini bukan hanya soal kompetisi, melainkan juga wadah pembentukan karakter.

“Kegiatan ini kami harapkan menjadi titik balik kebangkitan SSB Bintang Timur. Kami ingin memberikan ruang kompetisi yang sehat bagi anak-anak, sekaligus menanamkan semangat sportivitas sejak dini,” jelasnya.

Ali Muhammad juga menekankan pentingnya keberlanjutan pembinaan.

“Pembinaan sepak bola tidak bisa instan. Butuh proses, kesabaran, dan wadah yang tepat. Karena itu, festival ini menjadi langkah awal untuk kembali konsisten mencetak pemain muda berbakat di Tidore Kepulauan,” katanya.

Tak hanya itu, ia juga menyoroti pentingnya dukungan masyarakat dalam menjaga keberlangsungan SSB.

“Sepak bola bukan hanya milik pelatih atau pemain, tetapi juga membutuhkan dukungan orang tua dan lingkungan. Dengan kebersamaan dan kerja sama antara pengurus dan orang tua siswa, saya optimistis melalui Bintang Timur kita bisa mencetak generasi sepak bola Tidore yang berprestasi,” tutupnya.

Dengan semangat kebersamaan dan kebangkitan, Festival SSB Bintang Timur Anniversary ke-8 siap menjadi ajang pembuktian sekaligus momentum untuk menghidupkan kembali gairah sepak bola usia dini di Kota Tidore Kepulauan.