TIMES MALUT – Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Tidore Kepulauan Samsul Rizal Hasdy dan Adam Dano Jafar melakukan kampanye di Kelurahan Bobo, Kecamatan Tidore Utara, pada Minggu 27 Oktober 2024 malam tadi.

Menariknya dalam kampanye tersebut Nurhasna Hamid Kader PAN Kota Tidore yang beberapa waktu lalu viral lantaran hadir dan tampil di kampanye Paslon nomor urut 1, kemudian hadiri dan menyampaikan mendukung dan memenangkan Paslon SAM-ADA di Kelurahan Bobo.

“Saya hari ini hanya akan mengklarifikasi, pada waktu kampanye Paslon nomor 1di Ome, saya hanya di undang bukan mendeklarasikan mendukung MASI-AMAN. Untuk itu pada malam ini saya mendeklarasikan bahwa, saya akan mendukung dan memenangkan SAM-ADA di Kelurahan Bobo,” tegas Ana panggilan akrabnya.

Sementara itu, Calon Wali Kota Tidore Kepulauan Samsul Rizal Hasdy mengatakan, perjalanan Tidore merupakan perjalanan yang panjang, maulai dari pembebasan Irian Barat, hingga pemekaran Provinsi Maluku Utara, dan pemekaran Tidore dari Halmahera tengah kurang lebih 20 tahun.

“Saya berfikir selama 20 tahun lebih jika kita berbicara dalam perspektif kemandirian ekonomi di Kelurahan Bobo sudah luar biasa. Seperti yang disampaikan sebelumnya APBD sebanyak 8 Triiliun lebih dan tidak dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Kelurahan Bobo,” ungkap Samsul Rizal.

Samsul menyatakan, Kota Tidore saat ini perputaran ekonomi sangat sedikit, tingkat inflasi sangat tinggi, hal tersebut karena lemahnya investasi perbankkan. Hal tersebut karena tidak adanya investasi swasta yang dapat mendorong perputaran ekonomi di daerah.

“Manajemen pasar yang buruk menjadi lemahnya perputaran ekonomi di pasar. Hal itu kami temukan saat blusukan di salah satu pasar,” jelasnya.

“Jika Allah berkehendak rahmat ini jatuh kepada kami, jika kalian susah jangan cari yang lain harus cari saya dan Ko Adam . Jika ada yang menghalangi masyarakat ketemu dengan Wali Kota dan Wakil Wali Kota, maka saya pastikan akan di pecat,” tegasnya.

Samsul bilang, gaji Wali Kota dan Wakil Wali Kota itu tidak sampai 100 juta, jadi yang menjadi pertanyaannya jika dengan gaji tersebut terus memiliki banyak rumah, banyak mobil, dan speetboat. Maka harta yang banyak tersebut harus dipertanyakan.

“Dari mana harta tersebut diperoleh jika bukan korupsi, karena mereka bukan pengusaha,” tuturnya.***