TIMES MALUT  Menjelang pelantikan kepengurusan baru, Askot PSSI Kota Tidore Kepulauan menggelar coffee break bersama 14 pelatih dan pengurus Sekolah Sepak Bola (SSB), Selasa, 16 September 2025.

Ketua Askot PSSI Tidore, Ardiansyah Fauzi, mengatakan pertemuan ini jadi langkah awal pembenahan organisasi. Agenda yang dibahas mulai dari penyusunan struktur kepengurusan hingga persiapan menghadapi kompetisi resmi.

“Nama-nama pengurus diharapkan lahir dari usulan klub, bukan hanya keputusan internal. Dengan begitu, kepengurusan baru ini betul-betul mewakili seluruh kepentingan sepak bola di Tidore,” ujar Ardiansyah.

Dalam forum itu, Askot juga membahas persiapan Liga 4 dan Piala Suratin 2025. Tidore bahkan berencana mengajukan diri sebagai tuan rumah,” Untuk Piala Suratin, fokus utama tetap pada Persikota sebagai wakil Tidore,” jelasnya.

Isu perlindungan tenaga kerja atlet turut dibahas. Askot akan menggandeng BPJS Ketenagakerjaan guna memberikan jaminan cedera kerja bagi pemain maupun ofisial.

Suasana pertemuan berlangsung santai. Para pelatih dan pengurus klub menikmati coffee break sekaligus berdiskusi soal pembinaan usia dini. Saat ini tercatat 12 klub dan SSB aktif di Tidore.

Ketua Komite Etik Asprov PSSI Maluku Utara, Muhammad Husain, yang ikut hadir, memberi apresiasi. Menurutnya, langkah cepat Askot ini merupakan bentuk “reformasi total” menata sepak bola Tidore.

Husain menyoroti dua hal penting: kesiapan Tidore sebagai tuan rumah Piala Suratin U-34 serta perbaikan tata kelola perwasitan yang selama ini bermasalah akibat dualisme kepengurusan.

“Asprov juga mendukung kerja sama dengan BPJS Ketenagakerjaan agar pemain dan ofisial mendapat perlindungan penuh,” ujarnya.

Dengan langkah awal ini, Askot PSSI Tidore optimistis bisa melahirkan kompetisi yang lebih terstruktur dan profesional, didukung penuh Asprov Maluku Utara.***