TIMES MALUT – Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengapresiasi langkah cepat Perum Bulog yang mengganti stok beras tidak layak di gudang Ternate dengan pasokan baru berkualitas baik. Langkah itu diambil setelah Komisi IV DPR RI menemukan beras berkualitas buruk saat melakukan peninjauan beberapa waktu lalu.

Ketua Komisi IV DPR RI Titiek Soeharto, bersama Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda Laos, meninjau gudang Bulog Ternate pada 23 September 2025. Dalam kunjungan itu, Komisi IV menemukan sebagian stok beras dalam kondisi tidak layak konsumsi dan meminta Bulog segera melakukan perbaikan.

Menindaklanjuti temuan tersebut, Direktur Utama Perum Bulog Ahmad Rizal Ramdhani memastikan stok beras yang bermasalah segera diganti dengan pasokan baru.

“Sebanyak 520 ton beras berkualitas baik telah kami siapkan dari Makassar. Dari jumlah itu, 250 ton sudah tiba di Ternate, dan 270 ton lainnya dalam perjalanan,” ujar Ahmad Rizal dalam rapat daring bersama Pemerintah Provinsi Maluku Utara dan enam bupati, Selasa, 7 Oktober 2025.

Selain mengganti stok, Bulog juga akan melaksanakan program pembangunan 100 gudang nasional, dengan enam gudang baru direncanakan di Maluku Utara. Setiap gudang dirancang memiliki kapasitas tampung rata-rata 3.500 ton, menyesuaikan kondisi geografis daerah.

Gubernur Sherly Laos menyampaikan apresiasi kepada Komisi IV DPR RI dan Presiden Prabowo Subianto atas perhatian terhadap persoalan pangan di Maluku Utara.

“Mewakili masyarakat Maluku Utara, kami berterima kasih kepada Pak Presiden Prabowo dan Ibu Titiek Soeharto yang telah memberi perhatian besar terhadap ketahanan pangan di daerah,” kata Sherly.

Sherly juga mengapresiasi dukungan enam kepala daerah — Halmahera Selatan, Halmahera Tengah, Kepulauan Sula, Pulau Morotai, Pulau Taliabu, dan Halmahera Timur — yang siap memfasilitasi pembangunan gudang Bulog di wilayah masing-masing.

“Keberadaan gudang Bulog di kabupaten-kabupaten akan memperkuat ketahanan pangan dan menjaga stabilitas pasokan beras di Maluku Utara,” ujarnya.(*)