TIMES MALUT – Pemerintah Provinsi Maluku Utara mengimbau para nelayan, operator kapal rakyat, dan masyarakat pesisir untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang diprakirakan terjadi dalam beberapa hari ke depan.

Imbauan tersebut disampaikan menyusul peringatan dini yang dikeluarkan Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate yang berlaku pada 7–9 Oktober 2025.

BMKG memprakirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat disertai petir dan angin kencang akan melanda sebagian besar wilayah Maluku Utara, meliputi Kabupaten Morotai, Halmahera Utara, Halmahera Barat, Halmahera Timur, Halmahera Tengah, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula, Pulau Taliabu, serta Kota Ternate dan Tidore Kepulauan.

Selain itu, gelombang laut dengan ketinggian mencapai dua meter atau lebih berpotensi terjadi di perairan Halmahera bagian barat dan timur, perairan Morotai, Loloda, serta Laut Halmahera.

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda meminta para nelayan dan operator kapal rakyat untuk tidak memaksakan diri melaut jika kondisi cuaca tidak memungkinkan.

“Keselamatan adalah hal yang paling utama. Mohon perhatikan peringatan BMKG dan berkoordinasi dengan aparat pelabuhan serta BPBD di masing-masing daerah,” ujar Sherly, Selasa, 7 Oktober 2025.

Pemerintah Provinsi Maluku Utara juga menginstruksikan BPBD, Dinas Perhubungan, dan instansi terkait di kabupaten/kota untuk meningkatkan kesiapsiagaan. Langkah tersebut meliputi penyebaran informasi dini kepada masyarakat serta memastikan sarana komunikasi dan evakuasi darurat dalam kondisi siaga.

BMKG mengimbau masyarakat untuk memantau perkembangan cuaca melalui aplikasi Info BMKG yang tersedia di Playstore dan Appstore, atau melalui situs cuaca.bmkg.go.id serta kanal resmi Stasiun Meteorologi Sultan Baabullah Ternate.(*)