TIDORE – Astuti Ardenan resmi ditetapkan sebagai Ketua Fatayat Nahdatul Ulama (NU) Kota Tidore Kepulauan periode 2025-2030, pada Konferensi Cabang Fatayat NU, yang berlangsung di kedai Sahabat, Kawasan Pantai Tugulufa, Kecamatan Tidore.

Pemilihan berlangsung secara demokratis dan sesuai mekanisme internal organisasi. Proses berjalan khidmat dan penuh haru karena menjadi bagian dari regenerasi kader Fatayat NU di tingkat cabang.

Astuti terpilih setelah mengantongi rekomendasi dari tujuh ranting Fatayat NU yang tersebar di delapan kecamatan di wilayah Tidore Kepulauan. Satu ranting lainnya memberikan dukungan kepada calon kandidat atas nama Uswatun Hasanah.

Astuti mengungkapkan rasa syukurnya atas kepercayaan yang telah diberikan untuk memimpin Fatayat NU Kota Tidore 5 Tahun kedepan,” Apapun hasilnya, saya tetap bersyukur,” ujarnya, Senin, 4 Agustus 2025.

Astuti bukanlah sosok baru dalam tubuh organisasi perempuan NU. Ia merupakan kader aktif Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia (PMII) Komisariat Universitas Nuku Tidore dan pernah menjabat sebagai Ketua Pemberdayaan Perempuan PMII Cabang Tidore pada tahun 2011, Astuti juga merupakan Skertaris Fatayat NU Kota Tidore periode sebelumnya.

Terpilihnya Astuti, menjadi kepemimpinan pertamanya menggantikan Fitriyani Pakaya yang menjabat selama 2 periode sebelumnya.

Dalam kepemimpinannya ke depan, Astuti menyampaikan bahwa Fatayat NU Cabang Tidore akan lebih aktif berkolaborasi dengan berbagai organisasi perempuan lainnya untuk memperkuat isu-isu strategis yang menjadi konsen utama Pengurus Besar Fatayat NU.

“Fatayat NU Tidore harus berani tampil dan bersuara untuk merespons isu-isu besar seperti pemberdayaan perempuan, kekerasan terhadap perempuan, dan kekerasan terhadap anak,” tegasnya.

Ia juga menyampaikan bahwa isu-isu tersebut sudah menjadi titik fokus nasional dan harus diterjemahkan dalam program nyata di tingkat cabang, terutama dalam hal penguatan kapasitas perempuan muda NU di wilayah Tidore.

Pemilihan ini menjadi momentum penting bagi Fatayat NU untuk terus memperkuat peran perempuan dalam pembangunan sosial dan keumatan di Kota Tidore Kepulauan.***