TIMES MALUT – Menyambut Hari Ulang Tahun ke-80 Kemerdekaan Republik Indonesia, Forum Komunikasi Generasi Muda Kelurahan Dowora (FOMASIGARO) telah membuka pendaftaran Turnamen Bola Voli Fomasigaro Cup 2025 sejak 23 Juli lalu dan akan ditutup pada 04 Agustus 2025. Turnamen ini dirancang khusus sebagai ajang kompetisi antarlingkungan, yang melibatkan tim-tim voli dari wilayah Kelurahan Dowora.

Mengangkat tema “Bermain Bersama, Merdeka Selamanya,” kegiatan ini ingin menghadirkan semangat kebersamaan, sportivitas, dan nasionalisme dalam suasana khas perayaan 17 Agustus. Tema tersebut menjadi ajakan terbuka kepada seluruh warga untuk memaknai kemerdekaan secara positif—dengan saling menghargai, memperkuat persatuan, dan menjaga keharmonisan sosial di tengah keberagaman.

Sekretaris Panitia, Asriyani Musa, dalam keterangannya pada Sabtu, 2 Agustus 2025 menegaskan bahwa turnamen ini bukan sekadar kompetisi olahraga, melainkan bentuk nyata keterlibatan pemuda dalam peringatan hari kemerdekaan.

“Kami ingin menghadirkan semangat perjuangan dalam bentuk kekinian. Lewat olahraga, kami percaya nilai-nilai kebersamaan, sportivitas, dan cinta tanah air dapat tumbuh kembali di tengah masyarakat,” ujarnya.

Menurutnya, keterlibatan generasi muda dalam kegiatan ini merupakan bagian dari tanggung jawab sosial terhadap kampung dan bangsa. Pemuda bukan hanya sebagai pelaksana, tapi juga sebagai penggerak yang mendorong kohesi sosial dan memperkuat identitas komunitas lokal.

“Di tengah arus individualisme dan digitalisasi, ruang-ruang seperti ini penting untuk menjaga kedekatan emosional pemuda terhadap lingkungannya. Kami ingin pemuda tetap menjadi bagian dari denyut kehidupan kampungnya,” tambahnya.

Rencananya, pembukaan resmi turnamen akan digelar pada 7 Agustus 2025. Fomasigaro Cup menjadi bagian dari rangkaian kegiatan perayaan kemerdekaan yang digagas langsung oleh para pemuda Dowora, sekaligus menjadi simbol bahwa semangat juang tak pernah padam—tetap menyala dari generasi ke generasi.

Dengan semangat “Bermain Bersama, Merdeka Selamanya,” Turnamen ini diharapkan tak hanya menjadi hiburan warga, tapi juga momentum kebangkitan pemuda sebagai pelaku perubahan—dari kampung, oleh kampung, dan untuk kampung.