TIMES MALUT – Pemerintahan Gubernur Maluku Utara Sherly Laos dan Wakil Gubernur Sarbin Sehe menunjukkan langkah progresif dalam membenahi ketimpangan birokrasi serta mempercepat pembangunan infrastruktur yang selama ini mandek. Dalam waktu kurang dari enam bulan masa jabatan, keduanya telah merampungkan sejumlah program prioritas dalam 100 hari kerja.
Efek dari kinerja itu mulai terasa. Arus kegiatan dari pemerintah pusat kini mengalir deras ke wilayah Maluku Utara. Pada pekan ketiga Juli 2025, tercatat tiga menteri Kabinet Indonesia Maju serta Duta Besar Spanyol melakukan kunjungan resmi secara bersamaan di provinsi kepulauan tersebut.
Kunjungan ini menjadi respons konkret atas upaya diplomasi pembangunan yang dijalin Gubernur Sherly sejak awal masa kepemimpinannya.
Kunjungan Tiga Menteri dan Duta Besar Spanyol
Menurut data dari Biro Administrasi Pimpinan Setda Provinsi Maluku Utara, ketiga pejabat negara yang hadir adalah Menteri Pemuda dan Olahraga Aryo Bimo Nandito, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, dan Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi. Sementara dari pihak asing, Duta Besar Spanyol untuk Indonesia, Francisco de Asís Aguilera Aranda, turut hadir bersama istrinya, Gemma Caminada, serta istri Duta Besar Austria, Theresa.
Kepala Biro Adpim Malut, Rahwan K. Suamba, menjelaskan bahwa ketiga menteri memiliki agenda terpisah selama kunjungan mereka di Maluku Utara.
Percepatan Pembangunan Sektor Pendidikan dan Olahraga
Pada 17 Juli 2025, Menpora Aryo Bimo Nandito tiba di Kota Ternate untuk membuka Turnamen Sepak Bola Piala Menpora Usia 12 dan 15 serta menutup Piala Gubernur Maluku Utara. Kunjungannya diawali dengan inspeksi ke SMA Negeri 5 Ternate, di mana ia menyaksikan pelaksanaan program Makan Bergizi Gratis (MBG) serta meninjau fasilitas sekolah.
Dalam kesempatan itu, Gubernur Sherly mengumumkan komitmen revitalisasi 61 SMA, SMK, dan SLB melalui APBD 2025, serta renovasi 51 madrasah dengan dukungan dana APBN.
Menpora juga menyerahkan ratusan bola kepada atlet usia dini, termasuk pemain bola basket dan voli, dalam upaya mendukung pembinaan olahraga usia muda.
Groundbreaking RSUD Sanana Senilai Rp174 Miliar
Pada hari yang sama, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin memulai pembangunan Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Sanana di Kabupaten Kepulauan Sula. Proyek ini dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus (DAK) senilai Rp174 miliar. Ia didampingi Wakil Gubernur Sarbin Sehe dan Bupati Kepulauan Sula, Fifian Adeningsih Mus.
Wakil Gubernur Sarbin memberikan apresiasi kepada Bupati Fifian atas keberhasilan dalam mengawal anggaran kesehatan tersebut.
Rp35 Miliar untuk Program Transmigrasi Maluku Utara
Wakil Menteri Transmigrasi Viva Yoga Mauladi telah berada di Maluku Utara sejak 15 Juli dan dijadwalkan kembali ke Jakarta pada 20 Juli. Selama kunjungan, ia memimpin rapat koordinasi bersama tujuh kepala daerah, sekaligus mengumumkan dukungan dana pembangunan kawasan transmigrasi senilai Rp32 miliar.
“Ketiga menteri hadir sebagai bentuk komitmen terhadap kesepakatan bersama Gubernur Sherly Laos dalam mendukung percepatan pembangunan infrastruktur dan kesehatan di Maluku Utara,” ujar Rahwan.
Diplomasi Wisata Sejarah: Kapal Perang Spanyol dan Promosi Pariwisata
Kunjungan Duta Besar Spanyol Francisco de Asís Aguilera Aranda turut membawa dimensi baru dalam diplomasi kebudayaan. Ia menghadirkan kapal perang Méndez Núñez ke Maluku Utara dan mengunjungi benteng-benteng bersejarah peninggalan kolonial Spanyol sebagai bagian dari promosi wisata sejarah di wilayah tersebut.
Ia didampingi istri dan tamu kehormatan lainnya, termasuk istri Duta Besar Austria, dalam misi memperkuat hubungan bilateral berbasis sejarah dan pariwisata.
Komitmen Berkelanjutan
Pemerintah Provinsi Maluku Utara juga masih menantikan kunjungan dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), serta kunjungan kerja Komisi II DPR RI pada pekan keempat Juli sebagai bentuk pengawasan dan dukungan legislatif terhadap pembangunan daerah.
Sejak dilantik lebih dari lima bulan lalu, duet Sherly Laos dan Sarbin Sehe telah meluncurkan berbagai terobosan signifikan, tidak hanya di tingkat lokal dan nasional, namun juga internasional.
Seluruh langkah ini dirancang sebagai jawaban atas harapan masyarakat Maluku Utara terhadap visi “Maluku Utara Bangkit”.***
Tinggalkan Balasan