TIMES MALUT – Kegiatan Pelatihan, Pemberdayaan, dan Pengembangan Organisasi Kepemudaan Tahun 2025 yang diselenggarakan oleh Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Kota Tidore Kepulauan resmi ditutup pada Kamis, 10 Juli 2025. Kegiatan ini diikuti oleh puluhan perwakilan Organisasi Kemasyarakatan Pemuda (OKP), OSIS tingkat SMA/sederajat, serta Ketua pemuda beberapa Kelurahan di Kota Tidore Kepulauan.

Sebagai bentuk tindak lanjut dari pelatihan, peserta menyusun dokumen rekomendasi strategis yang mencerminkan suara, gagasan, dan kepedulian pemuda terhadap isu-isu Kepemudaan. Rekomendasi tersebut secara resmi disampaikan dan diserahkan langsung oleh Ketua dan Sekretaris Tim Perumus, yakni Risman Tidore yang mewakili KAHMI Tidore dan Suyono Sahmil yang merupakan ketua Pemuda Dowora/FOMASIGARO kepada Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan, Ali Dukomalamo.

Rekomendasi yang diterima Dispora langsung diserahkan kepada Ketua Komisi III DPRD Kota Tidore Kepulauan, Ardiansyah Fauzi yang turut hadir pada acara penutupan.

Dalam sambutan penutupnya, Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga Kota Tidore Kepulauan, Ali Dukomalamo, menyampaikan apresiasi setinggi-tingginya atas dedikasi dan semangat para peserta pelatihan.

“Kami akan memastikan rekomendasi ini tidak berhenti di sini. Aspirasi yang telah disampaikan akan kami kawal dan dorong untuk menjadi bagian dari kebijakan daerah. Pemuda hari ini bukan lagi objek, tetapi aktor utama dalam perubahan,” ujar Ali.

ISI REKOMENDASI DARI OKP DAN OSIS:

1. Penguatan Anggaran dan Fasilitasi OKP
Mendorong alokasi anggaran khusus dalam APBD untuk mendukung program kerja OKP, termasuk pelatihan, advokasi, dan pengembangan kapasitas organisasi secara adil dan berkelanjutan.

2. Pembentukan Forum Pemuda Tingkat Kota
Diusulkan pembentukan Forum OKP/Dewan Pemuda Kota sebagai wadah koordinasi antarorganisasi dan mitra resmi pemerintah daerah dalam menyusun program kepemudaan.

3. Usulan Perda Kepemudaan
Peserta mendorong DPRD menyusun dan mengesahkan Peraturan Daerah (Perda) tentang Kepemudaan yang mengatur pemberdayaan, hak partisipasi, perlindungan pemuda, dll.

4. Gerakan Sekolah Anti-Bullying oleh OSIS
OSIS menyampaikan pentingnya kampanye kreatif dan edukatif anti-bullying serta pembentukan Tim Sahabat Pelindung Teman di setiap sekolah.

5. Kampanye Anti-Rasisme untuk Menjaga Keberagaman
Dalam rekomendasi khusus, OKP menyoroti kasus diskriminasi yang dialami pemuda dari Kelurahan Bobo dalam beberapa waktu terakhir. Untuk itu, OKP menyerukan dilakukannya kampanye anti-rasisme secara berkelanjutan di sekolah, komunitas, dan media lokal.

“Tidak boleh ada lagi saudara kita yang direndahkan karena asal-usulnya. Kota Tidore dibangun di atas keberagaman, dan pemuda harus jadi penjaga nilai itu,” tegas Risman Tidore saat membacakan bagian penutup dokumen rekomendasi.

Kadispora Tidore, Ali Dukomalamo  menegaskan, seluruh isi rekomendasi akan dimasukkan ke dalam laporan resmi kegiatan dan disampaikan kepada DPRD Tidore.

“Dengan penutupan kegiatan ini, pemuda Kota Tidore Kepulauan menunjukkan bahwa mereka tidak sekadar hadir sebagai pelengkap, melainkan penggerak utama dalam menciptakan ruang sosial yang inklusif, adil, dan penuh semangat kolaboratif, ” tutup Ali.