TIMES MALUT – Wahyudi, salah seorang pemuda di Kota Tidore Kepulauan menyayangkan sikap Muhammad Sinen menunda untuk tidak ikut dalam kegiatan retreat kepala daerah di Akmil, Magelang, Jawa Tengah.
Wahyudi bilang, meski belum ada sanksi dari Kemendagri terkait dengan kepala daerah yang tidak ikut retreat, sikap Wali Kota Tidore Kepulauan ini akan menjadi catatan tersendiri bagi pemerintah pusat.
“Sebagai kepala daerah, Pak Wali Kota Muhammad Sinen, harus menjaga hubungan antara pemerintah pusat dengan daerah, ini jadi catatan sendiri di pusat,” jelasnya, Minggu, 23 Februari 2025.
Selain menjaga hubungan antara pusat dan daerah, lanjut Wahyudi, Muhammad Sinen dapat mempromosikan Kota Tidore Kepulauan ke sesama teman kepala daerah lain, apabila dia ikut retreat di Akmil.
“Ini kesempatan bagus, Pak Wali bisa promosikan Tidore, apalagi Tidore punya sejarah besar terkait dengan bangsa ini,” tuturnya.
“Ayah Erik, bisa bilang ke kepala daerah lain kalau Presiden pertama itu pernah ke Tidore dan meminta ke Kesultanan untuk menyerahkan Irian Barat bergabung ke NKRI, ini yang kita ketinggalan moment,” sambungnya.***
Tinggalkan Balasan