TIMES MALUT – Turnamen sepak bola Formasigaro Cup 2025 terus menghadirkan euforia di tengah masyarakat. Setelah melalui fase penyisihan yang penuh semangat, turnamen kebanggaan Kelurahan Dowora itu kini resmi memasuki babak semifinal.
Untuk kategori Umum, empat tim terbaik yang melaju ke semifinal adalah Cokabale FC, Sumberga FC, Fortezza DC FC, dan Infocom FC. Sementara di kategori U-16, persaingan akan dilanjutkan oleh Lorong Angker Jr, Putnus Jr, SSB Masador, dan Ngova Ngare Jr.
Pertandingan semifinal akan berlangsung selama dua hari.
Senin, 21 Juli 2025, akan mempertemukan Cokabale FC vs Fortezza DC FC (kategori Umum) dan Lorong Angker Jr vs Putnus Jr (kategori U-16).
Selasa, 22 Juli 2025, giliran Sumberga FC berhadapan dengan Infocom FC, serta Ngofa Ngare Jr. menantang SSB Masador.
Ketua Panitia Pelaksana, Irwan Misa, berharap seluruh pertandingan di fase semifinal dapat berjalan dengan aman, lancar, dan menjunjung tinggi nilai-nilai sportivitas.
“Kita sudah sama-sama sampai di tahap penting. Harapan kami, semua tim bisa bermain dengan semangat persaudaraan. Tidak ada gesekan, tidak ada masalah. Panitia tentu tidak bisa bekerja sendiri, butuh dukungan dari semua pihak,” ujarnya.
Sementara itu, Ketua Umum Forum Komunikasi Generasi Muda Kelurahan Dowora (FOMASIGARO), Suyono Sahmil, menegaskan bahwa turnamen ini bukan hanya soal kompetisi dan kemenangan, tetapi tentang semangat persatuan yang tumbuh bersama.
“Turnamen ini tak hanya menjadi ajang olahraga, tapi juga wadah kebersamaan bagi warga. Antusiasme masyarakat yang terus meningkat dari hari ke hari menunjukkan bahwa Formasigaro Cup punya tempat khusus di hati warga Dowora dan sekitarnya,” ujar Suyono.
Dirinya juga menegaskan, di balik kompetisi yang ketat, Formasigaro Cup adalah ruang persatuan—tempat di mana anak-anak muda, orang tua, dan seluruh lapisan masyarakat bisa berkumpul dalam semangat yang sama. Sorak sorai di pinggir lapangan, kerja sama panitia, dukungan warga, hingga sportivitas pemain—semuanya menjadikan turnamen ini lebih dari sekadar pertandingan.
“Kami ingin Formasigaro Cup bukan hanya dikenang karena siapa yang menang, tapi karena semangat yang dibangun bersama. Inilah ruang kita untuk merawat rasa persaudaraan, menyatukan perbedaan, dan menunjukkan bahwa dari lapangan sederhana, lahir kekuatan besar bernama kebersamaan,” tutup Suyono.

Tinggalkan Balasan