TIMES MALUT – Program Cek Kesehatan Gratis (CKG) yang digagas Kementerian Kesehatan RI menunjukkan hasil menggembirakan di berbagai daerah, termasuk Provinsi Maluku Utara.

Berdasarkan data nasional per 16 Oktober 2025, seluruh 38 provinsi telah melaksanakan layanan CKG, dengan Maluku Utara menjadi salah satu daerah yang konsisten meningkatkan cakupan pelayanan di tingkat puskesmas dan sekolah.

Dalam grafik “Cakupan yang Dilayani CKG/Sasaran” Kementerian Kesehatan (periode 10 Februari – 15 Oktober 2025, pembaruan 16 Oktober 2025), Maluku Utara menempati peringkat ke-8 nasional dengan cakupan pelayanan 18,3 persen dari total sasaran penduduk.

Artinya, dari setiap 100 penduduk sasaran program CKG, sekitar 18 orang di Maluku Utara telah mendapatkan layanan pemeriksaan lengkap — lebih tinggi dari rata-rata nasional sebesar 14,7 persen atau memiliki selisih keunggulan 3,6 poin.

Maluku Utara berada satu tingkat di bawah Jawa Timur (18,8 persen) dan di atas Banten (16,4 persen), menempatkannya dalam kelompok 10 besar provinsi dengan cakupan tertinggi di Indonesia.

Capaian ini menunjukkan keberhasilan koordinasi lintas sektor dan partisipasi aktif masyarakat dalam mendukung gerakan nasional deteksi dini penyakit tidak menular.

Gubernur Maluku Utara Sherly Tjoanda menyebut capaian tersebut sebagai hasil kerja bersama seluruh elemen, dan menegaskan pentingnya memperluas layanan secara merata.

“Capaian ini bukan akhir. Kita masih terus bergerak. Partisipasi masyarakat itu nomor satu. Saya berharap para kepala daerah kabupaten/kota berperan aktif menghadirkan pelayanan jemput bola dengan melibatkan semua pemangku kepentingan agar cakupan CKG terus diperluas,” tandas Sherly, Sabtu, 18 Oktober 2025.

Dengan semangat kolaborasi lintas sektor, Pemerintah Provinsi Maluku Utara berkomitmen menjadikan CKG sebagai gerakan bersama untuk memetakan kondisi kesehatan masyarakat menuju Maluku Utara yang lebih sehat, produktif, dan berdaya saing.(*)