TIMES MALUT – Motoris speedboat dan kapal kayu tujuan Rum – Bastiong menggelar aksi mogok, Senin, 20 Desember 2025.

Akibat dari aksi mogok itu, para pengguna jasa speedboat dan kapal kayu tujuan Ternate terpaksa harus menunggu hingga ada kepastian keberangkatan dari motoris.

Aksi mogok tersebut tak berlangsung lama, sehingga para motoris dan penumpang bersepakat untuk menaikkan tarif dari 15 ribu rupiah menjadi 20 ribu rupiah begitu juga dengan kapal kayu.

Kesepakatan itu disaksikan langsung oleh Kapolresta Tidore Kepulauan Kombes Pol Yury Nurhidayat, saat melakukan mediasi.

Yunus salah satu motoris speedboat mengatakan bahwa aksi mogok tersebut dilakukan lantaran adanya kenaikan harga BBM jenis minyak tanah sebesar 10 ribu rupiah.

“Minyak tanahkan susah, torang dapatkan diantara Rp10-Rp11 ribu. Jadi aksi mogok ini supaya minyak tanah dia lancar, dan tarif juga naik jadi 20 ribu rupiah,” kata Yunus.

Yunus bilang, untuk mendapatkan minyak tanah parah motori harus mencari di Kota Ternate, lantaran stok minyak tanah di Kota Tidore Kepulauan kosong.

“Kenaikan tarif ini juga sesuai dengan harga minyak, pagi ini 20 ribu. Itu sesuai dengan kesepakatan dan bukan pungli,” jelasnya.

Untuk diketahui, jumlah armada speedboat tujuan Rum – Bastiong tercatat sebanyak 103 unit dan 12 unit kapal kayu.

Dari jumlah armada tersebut kemudian dibagi per shif untuk melakukan pelayanan.***