TIMES MALUT – Praktisi Hukum Suyono Sahmil menilai apa yang dilakukan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tidore terkait instruksi pengosongan kedai di pusat kuliner Tugulufa atas pengelolaan Eva Paputungan berdasarkan surat tertanggal 27 Desember 2024 sebagai bentuk ketidakberesan kerja Dinas dalam mendukung para pengusaha kuliner untuk dapat tumbuh dan berkembang.Suyono menduga, bahwa terlalu kuat motif politiknya pasca pilkada menjadi sebab pemberhentian kerjasama penyewaan kedai kuliner di kawasan Tugulufa.
“Iya, saya menduga ini karena conflict of interest, ketika ada pihak-pihak yang tidak sejalan dengan kepentingan ‘kekuasaan’ di Pilkada kemarin maka tidak menunggu waktu lama untuk ‘dibereskan’,” jelas Suyono, Sabtu, 4 Januari 2025.
Dirinya menyampaikan, tidak begitu tahu persis bagaimana isi koktrak kerjasama antara Dinas, sebagai pihak penanggungjawab kedai dengan penyewa. Tapi, sepanjang isi kontrak kerjasama itu jalan dan terpenuhi, maka harusnya Dinas mengapresiasi dan memberikan kesempatan pedagang untuk tumbuh dan berkembang dengan jenis usahanya.
Sehingga dirinya memminta Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tidore harus menerangkan secara jelas, apa alasan dibalik instruksi pengosongan itu, jika sebatas habisnya waktu kontrak, kan bisa diperbaharui dengan mengevaluasi terlebih dahulu capaian-capaian penyewa sesuai dengan isi kontrak yang dibuat.
“Kok langsung ada surat instruksi pengosongan? ini kerja ber-pemerintahan, semua hal harus didasari akan kesadaran bersama mendorong keberlanjutan usaha pedangang kita, bukan bikin barang sesuai selera saja. Pemerintah mestinya hadir memberi solusi, jangan malah menambah deretan masalah, ” jelas Suyono.
Suyono menambahkan, dirinya mendapatkan informasi terkait urusan penyewaan Kedai Kuliner di Tugulufa. Beberapa kedai menurut informasi yang didapat juga telah berpindah-pindah tangan, ada yang tidak begitu aktif. Tetapi kontraknya masih berjalan dan tidak ada tindakan apa-apa.
“Iya, dengar informasinya begitu. Lagian yah, soal Nasbag ini siapa sih penikmat Kuliner di Tugulufa yang tidak tahu tempat kuliner yang satu ini. Masakannya yang enak, kedainya buka paling cepat tutup paling lambat, pembelinya juga banyak, tapi bisa-bisanya Dinas malah menyudahi dan tidak lagi memperpanjang kontrak, malah menginstruksikan untuk dikosongkan, menurut Saya Dinas ini tidak becus dalam mendorong pedagang kuliner ini untuk tumbuh,” sesal Suyono.
Itu sebabnya, menurut Suyono Kalau Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah Kota Tidore tidak cakap urus pedagang, lebih baik berhenti jadi Kepala Dinas.
“Saya minta Kepala Dinasnya di copot saja, DPRD Tikep juga harus memperhatikan masalah ini, jangan sampai ada preseden buruk yang timbul hanya karena hal-hal yang sifatnya politis yang berdampak terhadap usaha para pedagang kuliner,” tutup Suyono.
Sementara itu Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan Usaha Kecil Menengah saat dikonfirmasi via pesan WhatsApp tidak menggubris pertanyaan yang diajukan, hingga berita ini diterbitkan.***
Komentar